BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Salah satu contoh kingdom animalia
tersebut adalah filum annelida. Annelida yang sering juga disebut Annulata
adalah cacing yang bersegmen, hidup di dalam air tawar, air laut, dan di darat.
Beberapa diantaranya hidup sebagai parasit. Selain itu, annelida memiliki
berbagai sistem organ tubuh yang baik dengan sistem peredaran darah tertutup.
Annelida sebagian besar memiliki dua kelamin sekaligus dalam satu tubuh atau
hermafrodit. Contohnya cacing tanah, cacing pasir, cacing kipas, lintah /
leeches. Dalam filum annelida terdapat 3 kelas, yaitu kelas Polychaeta, Oligochaeta,
dan Hirudinae. Seringkali terjadi kekacauan pengertian antara annelida
dan nematoda.
Filum Annelida merupakan cacing
selomata berbentuk gelang yang memiliki tubuh memanjang, simetri bilateral,
bersegmen, dan permukaannya dilapisi kutikula, dinding tubuh dilengkapi otot,
memiliki prostomium dan sistem sirkulasi, saluran pencernaan lengkap, sistem
ekskresi sepasang nefridia di setiap segmen, sistem syaraf tangga tali, sistern
respirasi terdapat puda epidermis, reproduksi monoesis atau diesis dan larvanya
trokofor atau veliger. Kebanyakan cacing Annelida hidup akuatik di laut dan
terestrial di air tawar atau darat.
Cacing anggota filum ini tubuhnya
beruas-ruas, beberapa organ (misalnya pencernaan) membentang sepanjang tubuh,
organ yang lain seperti saluran pembuangan, ada di setiap ruas. Annelida
mempunyai rongga tubuh atau coelem, rongga ini tidak saja berisi organ-organ
yang terbentuk dari mesoderm tetapi juga dilapisi oleh lapisan mesoderm.
Annelida merupakan hewan simetris bilateral, mempunyai sistem peredaran darah
yang tertutup dan sistem syaraf yang tersusun seperti tangga tali. Pembuluh
darah yang utam membujur sepanjang bagian dorsal sedangkan sistem syaraf
terdapat pada bagian ventral.
Contoh spesies annelida yang terkenal adalah
cacing tanah (Lumbricus sp.) cacing ini hidup di tanah,
makanannya berupa sisa tumbuhan dan hewan. Golongan lain dari annelida yang
banyak dikenal adalah lintah pengisap darah. Lintah mempunyai balik penghisap
dikedua ujung badanya. Batil penghisap posterior dipergunakan untuk melekatkan
diri pada inang, sedangkan batil penghisap anterior dipergunakan untuk
menghisap darah.
Filum Annelida mencakup berbagai jenis
cacing yang mempunyai ruas-ruas sejati, seperti nereis, cacing tanah dan
lintah. Annelida berasal dari bahasa latin annelus berarti cincin
kecil-kecil dan oidos berarti bentuk, karena cacing seperti sejumlah
besar cincin kecil yang diuntai. Ciri khas filum annelida adalah tubuh menjadi
ruas-ruas yang sama sepanjang sumbu asterior posterior. Istilah lain untuk ruas
tubuh yang sama ialah metamere, somite, atau segmen. Bagian tubuh paling
anterior disebut prostomium bukan suatu ruas. Demikian pula di bagian paling
ujung posterior yang disebut pigidium, terdapat anus. Segmentasi pada annelid
tidak hanya membagi otot dinding tubuh saja, melainkan juga menyekat rongga
tubuh atau coelom dengan sekatan yang disebut septum, jamak
septa.
I.2 Rumusan Masalah
- Bagaimana struktur tubuh cacing tanah dan lintah ?
- Apakah fungsi dari struktur tubuh cacing tanah dan lintah ?
- Apakah cacing tanah dan lintah termasuk hewan arvetebrata ?
I.3 Tujuan Penelitian
- Untuk mengamati dan mengetahui morfologi, anatomi dan fisiologi dari spesies yang termasuk dalam filum Annelida dan menyusun klasifikasinya
- Untuk mengamati salah satu angota dari kelas hirudinea maupun oligochaeta
- Memperhatikan ciri- ciri utama hewan- hewan yang termasuk ke dalam kelas hirudinea dan oligochaeta, serta menjelaskan perbedaan masing- masing.
I.4
Manfaat Penelitian
- Mengetahui ciri-ciri utama hewan yang termasuk ke dalam kelas hirudinea dan oligochaeta
- Dapat membedakan hewan yang termasuk dalam kelas hirudinea dengan oligochaeta
- Mengetahui struktur tubuh cacing tanah dengan lintah
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1) Morfologi dan Fisiologi Annelida.
Golongan cacing ini mempunyai tingkatan
yang lebih tinggi dibandingkan dengan yang lain. Jika Anda amati, cacing
tersebut sudah mempunyai rongga sejati disebut triplobastik selomata.
Bentuk tubuhnya bersegmen-segmen dilapisi oleh kutikula, tersusun oleh gelang
kecil yang dibatasi dengan sekat berbentuk seperti cincin atau gelang. Jika
cacing ini dipotong menjadi dua bagian yang sama, maka bentuk tubuhnya simetri
bilateral.
Annelida ini mempunyai sistem
pencernaan sempurna yaitu mulut, faring, esofagus, tembolok, usus halus, dan
anus. Selain itu, juga mempunyai sistem ekskresi berupa nefridia.
Respirasinya melalui permukaan tubuh atau insang. Pada tiap-tiap segmen
terdapat organ ekskresi, sistem saraf, dan sistem reproduksi.
Ciri-ciri tubuh
phylum Annelida adalah sebagai berikut:
a)
Tubuhnya beruas-ruas (metemere) atau somit (solimetes) dan sekat.
b) Rongga tubuh antara saluran pencernaan
dan dinding tubuh merupakan rongga tubuh yang sebenarnya. Dilapisi oleh
epidermis yang biasanya disebut peritoneum.
c)
Pada bagian anterior terdapat ruas prae
oral, yang disebut prostomium.
d)
Sistem
saraf terdiri atas sepasang syaraf sehingga disebut system saraf tangga
tali.
e)
Tubuh dilapisi oleh lapisan kutikula,
tetapi bahannya bukan dari chitine.
f)
Pada rongga tubuh terdapat sekat
chitine yang disebut septum.
g)
Annelida hidup dengan
bebas dan sebagian parasit pada vertebrata, termasuk manusia.
2) Perkembangbiakan Annelida.
Pada cacing
yang sudah dewasa akan terjadi penebalan epidermis yang disebut klitelum.
Alat ini dapat digunakan untuk kopulasi dan akan menghasilkan kelenjar-kelenjar
yang membentuk lapisan lendir sangat kuat untuk membentuk kokon, yaitu
tempat/wadah telur yang telah dibuahi.Meskipun Annelida ini bersifat
hemaprodit, tetapi pada saat terjadinya pembuahan harus dilakukan pada dua
individu dengan saling memberikan sperma yang disimpan dalam reseptakulum
seminis. Setelah selesai terjadinya perkawinan, maka kokon akan lepas dan
berisi butir-butir telur yang telah dibuahi.
3) Jenis-Jenis Annelida.
Seperti yang telah Anda lakukan pada Kegiatan Kelompok , filum
ini ada beberapa kelas yaitu Polychaeta, Oligochaeta, dan Hirudinea.
a) Polychaeta.
Tiap segmen dilengkapi dengan parapodia, yaitu
semacam kaki yang terdapat pada sisi kanan dan kiri tubuhnya. Kepala dapat
terlihat jelas dan bermata. Habitat berada di laut. Pada cacing ini, alat
kelamin cacing jantan dan betina sudah dapat dibedakan, larvanya bersilia, dan
dapat bergerak bebas yang disebut dengan trokopor. Pada saat musim
kawin, bagian tubuh tertentu membentuk gonad. Pembuahan dapat terjadi di
luar tubuh. Anggota yang terkenal jenis ini adalah cacing palolo (Eunice
viridis) dan cacing wawo (Lysidice oele). Di negara kita banyak
terdapat di daerah Maluku, pada musim tertentu akan muncul di permukaan air
laut. Cacing ini dapat dimanfaatkan sebagai sumber makanan yang mengandung
protein tinggi.
b) Oligochaeta.
Bentuk cacing Oligochaeta berkebalikan dari cacing
Polychaeta, yaitu mempunyai sedikit seta/rambut, tidak mempunyai mata dan
parapodia. Misalnya, cacing tanah (Pheretima sp.) berada di
Asia,. Cacing tanah mempunyai peranan penting dalam menyuburkan tanah, Makanan
cacing ini adalah zat-zat organik. Setelah zat-zat sisa organik dimakan cacing,
selanjutnya dicerna di dalam usus yang dibantu oleh enzim selulose. Jika cacing
mengeluarkan feses, maka akan dikeluarkan di permukaan tanah. Feses tersebut
masih banyak mengandung kalium fosfor dan nitrogen sehingga tanah di permukaan
menjadi subur,
c) Hirudinea.
Anggota jenis cacing ini tidak mempunyai rambut, parapodia,
dan seta.Contoh nya lintah (Hirudinaria javanica) atau pacet (Haemadippza
zeylania), Tempat hidup hewan ini ada yang berada di air tawar, air laut,
dan di darat. lintah merupakan hewan pengisap darah, pada tubuhnya terdapat
alat pengisap di kedua ujungnya yang digunakan untuk menempel pada tubuh
inangnya. Pada saat mengisap, lintah ini mengeluarkan zat penghilang rasa sakit
dan mengeluarkan zat antipembekuan darah sehingga darah korban tidak akan
membeku. Setelah kenyang mengisap darah, lintah itu akan menjatuhkan dirinya ke
dalam air.
BAB
III
METODE
PENELITIAN
III.1 Alat dan Bahan
-
Papan
seksi - Cacing tanah (Lumbricus
terrestris).
-
Lup - Lintah (Hirudo
medicinalis )
-
Alat
Bedah - Kain Lap
-
Jarum
pentul - Penggaris dan
alat tulis
III.2 Cara Kerja
a) Siapkan semua peralatan dan bahan yang akan digunakan
b) Ambil
cacing tanah dan lintah yang masih hidup kemudian letakkan pada papan seksi
c) Kemudian amati secara morfologi Annelida (Lumbricus terrestris) dan
di gambar
d) Setelah itu amati anatomi dan morfologinya kemudian
gambar struktur tubuhnya pada buku gambar
e) Khusus
untuk cacing tanah hitung jumlah ruas garis pada cacing tanah,agar mudah
tusukkan jarum pentul pada cacing tanah,setelah itu hitung jumlah ruas garis
dengan kaca pembesar (lup),serta tentukan jenis kelamin cacing tsb.
f) Selesai
melakukan penelitian,bereskan semua alat dan bahan dan letakkan pada tempat
semula.
III.3
Jadwal Penelitian
Hari : Kamis
Tanggal : 04 April 2013
Tempat
penelitian : Di depan kelas X4 SMAN
1 GLAGAH BWI
Waktu : 08.20-09.15 WIB
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
IV.1 Hasil penelitian
·
Pada
Buku Gambar
IV.2 Pembahasan
·
Cacing
Tanah (Lumbricus
terresteris)
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Filum : Annelida
Ordo : Haplotaxida
Famili : Lumbricidae
Class : Trematoda
Genus : Lumbricus
Spesies : Lumbricus terresteris
A. Morfologi
Cacing tanah (Lumbricus terresteris)
memiliki bentuk tubuh simetri bilateral, panjang silindris, membulat didepan,
menumpul dibagian ekornya.Tubuh bersegmen-segmen, warna tubuh cacing berwarna
coklat gelap, permukaan atas berwarna merah sampai biru kehijau-hijauan dan
dari luar aorta dorsalis kelihatan jelas permukaan bawah lebih pucat. Mulut
terdapat di ujung anterior, mulut cacing tanah terletak di dalam rongga oris.
System ekskrasi cacing tanah berupa nephridios pada setiap segmen terdapat
sepasang. Pada cacing terdapat clitellum yaitu satu bagian hal kelenjar yang
ditebalkan dari tembok tubuh di cacing tanah dan lintah, yang mengeluarkan satu
kantung lekat-lekat dimana telor adalah deposited. Ini hadir 2 sentimeter
kesana-sini (0. 79 di) di belakang di depan akhir dari tubuh (di sekitar ke-14,
Segmen ke-15 dan ke-16).
Satu clitellum menjadi bagian dari
sistem reproduktif dari clitellates, satu bagian jenis dari annelids yang
mengandung oligochaetes (cacing tanah). clitellum adalah satu tebal, seperti
pelana, cincin ditemukan pada epidermis (kulit) dari cacing, biasanya dengan
satu pigmen berwarna lembut. Untuk membentuk satu kokon untuk telor ini,
clitellum mengeluarkan satu zalir kental. Anggota tubuh ini dipergunakan di
reproduksi seksual dari beberapa annelids. clitellum menjadi nyata pada matang
annelids tapi susah untuk menempatkan terlihat pada annelids lebih muda. Di
lintah, ini tampak musiman. Warna ini biasanya korek api sedikit dibandingkan
tersebut tubuh dari annelid. Adakalanya, segmen hidup dari cacing akan
ditumpahkan dengan clitellum.
- Anatomi
Dinding tubuh cacing tanah (Lumbricus
terresteris) mempunyai 2 lapis otot, yaitu circulare dan longitudinal,
mulut cacing terletak di dalam rongga oris. Phatynx terdapat di dalam segmen
ke-4 dan ke-5, system sirkulasi cacing tanah, dengan darah yang terdiri atas
bagian cair yang disebu plasma, dan sel-sel darah atau korpuskula. System
ekskresi cacing tanah berupa nephridia. Pada setiap segmen tubuh terdapat
sepasang, system saraf cacing tanah, terletak di sebelah dorsal pharynx di
salam segmen yang ke-3 dan terdiri ganglion ceberal, yang tersusun atas 2
kelompok sel-sel saraf dengan commisura, berkas saraf ventralis dengan
cabang-cabangnya. Cacing tanah tidak mempunyai mata, tetapi pada kulit
tubuhnya terdapat sel-sel saraf tertentu yang peka terhadap sinar .
Bagian mulut cacing disebut juga
prostomium. Funsi dari prostomium adalah untuk makan dan menghancurkan seresah.
Bagian atas cacing atau disebut sebagai peristomium adalah bagian ujung depan
cacing sampai batas lambung cacing. Fungsi dari peristomium adalah untuk
membuat lubang pada tanah. Bagian cacing yang menebal disebut clitellum.
Clitellum adalah batas bagian depan dengan bagian belakang tubuh cacing. Fungsi
dari clitellum adalah untuk memperbesar lubang tanah. Selain itu, clitellum
juga berkaitan dengan pembentukan cocoon atau telur cacing. Bagian belakang
cacing yang dekat dengan anus disebut periproct. Periproct berfungsi sebagai
organ pembuangan cast atau kotoran. Cacing juga memiliki seta atau bulu-bulu
kecil yang membantu pergerakan cacing dalam tanah.
Sistem saraf terdiri dari ganglion otak
dihubungkan dengan tali saraf yang memanjang sehingga berupa tangga tali. Alat
eksresi disebut nephridium. Alat pencernaan makanan sempurna mulai dari mulut,
saluran pencernaan dan anus. Mulut dilengkapi gigi kitin yang berada di ujung
depan sedangkan anus berada di ujung belakang. Respirasi dengan menggunakan
epidermis pada seluruh permukaan tubuh dan berlangsung secara difusi. Sistem
peredaran darah tertutup. Hewan ini bersifat hermafrodit dan memiliki klitelum
sebagai alat kopulasi. Tempat hidup air tawar, air laut dan darat. Sebagian ada
yang bersifat parasit (merugikan karena menempel pada inangnya). (Subler et al,
1998).
- Sistem Reproduksi
Cacing tanah (Lumbricus terresteris)
bersifat hermaprodit. Sepasang ovarium menghasilkan oval, dan terletak di
dalam segmen ke-13. Kedua oviductnya juga terletak di dalam segmen ke-13 dan
infudibulumnya bersilia. Oviduk tadi melalui septum yang terletak diantara
segmen ke-13 dan ke-14, dan di dalam segmen ke-14 membesar membentuk kantong
telur. Testis terletak di dalam suatu rongga yang dibentuk oleh dinding-dinding
vesivula seminalis. Ductus spermaticus mulai dari testis bagian ujung, dan
melanjutkan diri ke posterior sampai segmen ke-15, dan pada segmen ini juga
ductus itu bermuara keluar.
Spermatozoa yang telah meninggalkan
testis, akan masuk ke dalam vesicular seminalis dan selanjutnya tersimpan di
dalamnya. Walaupun cacing tanah bersifat hermaprodit, tetapi tidak terjadi
autofertilisasi. Di antara segmen-segmen 9 dan 10; 10 dan 11, terdapat
receptaculum seminalis, yang merupakan tempat penampung spermatozoa dari cacing
lain.
- Sistem Pencernaan
Cacing tanah (Lumbricus terresteris)
sudah mempunyai alat pencernaan makanan, mereka mencerna makanannya secara
ekstraseluler. Sistem pencernaan annelida sudah lengkap, terdiri dari mulut,
faring, esofagus (kerongkongan), usus, dan anus. Mulut dilengkapi gigi kitin
yang berada di ujung depan sedangkan anus berada di ujung belakang.
- Sistem Eksresi
Ekskresi dilakukan oleh organ ekskresi
yang terdiri dari nefridia, nefrostom, dan nefrotor. Nefridia (tunggal –
nefridium) merupakan organ ekskresi yang terdiri dari saluran. Nefrostom
merupakan corong bersilia dalam tubuh. Nefrotor merupakan pori permukaan tubuh
tempat kotoran keluar. Terdapat sepasang organ ekskresi tiap segmen tubuhnya.
Nefridia = organ dalam segmen yang mengumpulkan sisa-sisa cairan & keluar
melalui nephridiofor.
- Sistem Saraf dan Indera
Sistem saraf cacing tanah (Lumbricus
terresteris) adalah sistem saraf tangga tali. Terdiri dari ganglion otak
dihubungkan dengan tali saraf yang memanjang sehingga berupa tangga tali.
Ganglia otak terletak di depan faring pada anterior. Susunan syaraf terdiri
atas anterior, dorsal ganglionic mass, disebut otak. Atau sebuah benang syaraf
yang panjang dengan ganglionic swelling dan syaraf lateral pada tiap ruas.
Cincin ganglia dihubungkan oleh
tali saraf ventral
Ganglia = seperti kantong yang
merupakan pembesaran dari jaringan saraf, membentuk “otak”.
Tali saraf = sel-sel yang
memanjang tubuh & mengandung impuls-impuls saraf
- Sistem Peredaran Darah / Sirkulasi
Cacing tanah (Lumbricus terresteris)
ini sudah memiliki pembuluh darah sehingga memiliki sistem peredaran darah
tertutup. Darahnya mengandung hemoglobin, sehingga berwarna merah. Pembuluh
darah yang melingkari esofagus berfungsi memompa darah ke seluruh tubuh.
Lengkung aorta: lima tabung seperti jantung yang memompa darah ke dalam dua
tabung utama sepanjang tubuh. Darah: subtansi cair yang mengedarkan makanan
& membawa sisa-sisa makanan.
- Sistem pernafasan
Cacing bernapas
melalui kulit mereka yang tipis. Kulit cacing harus tetap lembab sepanjang
waktu untuk memungkinkan untuk menghirup oksigen yang sangat dibutuhkan.
Oksigen yang masuk lewat kulit akan diikat oleh hemoglobin dalam darah dan akan
diedarkan ke seluruh tubuh. Jika kulit mereka mengering, cacing tanah akan mati
lemas. Kulit cacing tanah sangat sensitif terhadap cahaya matahari langsung
ataupun suhu panas yang dapat membuat kulit mereka kering. Cacing tanah
adalah hewan berdarah dingin (poikiloterm), mereka tidak mampu menghasilkan
panas tubuh. Suhu tubuh mereka dipengaruhi oleh suhu lingkungan.
PEMBAHASAN
PENGAMATAN KE II
·
Lintah (Hirudinea)
Klasifikasi Lintah :
·
Kingdom :
Animalia
·
Phylum : Annelida
·
Classis :
Hirudinea
·
Ordo :
Holoturoidea
·
Familia : Hirudoaceae
·
Genus :
Hirudo
·
Species :
Hirudo medicinalis
- Anatomi Lintah (Hirudinea)
Secara umum, lintah berbadan leper, mempunyai 34 gelang dan
penghisap pada ujungnya.Ukuran biasa adalah 50 mm dan bahkan mencapai 30
cm.Seekor lintah mungkin mengambil waktu antara 15 hingga 30 menit untuk
menyedot darah dari badan manusia. Dalam tempo waktu tersebut ia dapat
menghisap kira-kira 2.5 sehingga 5.5 gm darah. Kuantiti darah tersebut sudah
cukup bagi lintah untuk bertahan selama 6 bulan. Pada air liur lintah terdapat
sekurang-kurangnya 15 jenis zat aktif. Di antaranya ialah sejenis zat yang sama
seperti yang terkandung di dalam putih telur.Zat aktif yang terdapat dalam air
liur lintah diantaranya Hirudin, Hyaluronidase, Pseudohirudin, Destabilase,
Apyrase, Bdellines, Eglines, Kininases, Histamine, Collagenase, Prostanoids,
lintah, Proteases, Lipolytic enzymes.
Ciri- ciri Lintah (Hirudinea)
- Panjang tubuh mencapai 5 cm
- Tubuh dilindungi oleh lapisan kutikula
- Tubuh relatif pipih
- Tubuh terdiri dari 34 segmen
- Tidak mempunyai parapodia dan setae
- Mempunyai alat penghisap (sucker) di bagian anterior maupun posterior
- Bersifat hermafrodit
- Hewan ini berhabitat air tawar, hidup di rawa-rawa, kolam, ataupun sungai.
Hewan ini tidak memiliki parapodium maupun seta pada segmen
tubuhnya. Sekalipun dikenal dengan nama umum lintah pengisap darah, bagian
terbesar di antaranya tidak hidup sebagai ektoparasit. Tubuhnya pipih. Ukuran
panjangnya dari 1-2cm atau 5cm, walau ada yang mencapai 12cm, bahkan 30cm (Haemanteria ghiliani dari daerah
Amazon). Metamerisme sudah sangat tereduksi: segmen-segmen ujung anterior
(biasanya kecil) dan posterior (lebih besar) termodifikasi manjadi alat
penghisap yang digunakan untuk menempel dan bergerak. Jumlah segmen tetap, yaitu
34, walau lapisan cincin sekunder di luarnya (annuli) menyamarkan segmentasi
primer tersebut. Clitteum dibentuk segmen-segmen IX,X atau XI.
a) Sistem
Pencernaan
Sistem pencernaan terdiri dari mulut, faring, tembolok,
lambung, rektum, anus. Anus terletak pada bagian dorsal.
Proses pencernaan penghisap anterior, mulut, faring, tembolok, usus, usus
buntu, anus, penghisap, posterior.Di kerongkongan tempat isapannya terdapat
tiga rahang yang berbentuk seperti setengah gergaji yang dihiasi sampai 100
gigi kecil. Dalam waktu 30 menit lintah bisa menyedot darah sebanyak 15 ml –
kuota yang cukup untuk hidupnya selama setengah tahun. Air ludahnya pun
mengandung zat aktif yang sekurang-kurangnya berisi 15 unsur. Contohnya, zat
putih telur hirudin yang bermanfaat untuk mengencerkan darah, dan mengandung
penisilin..
b) Sistem
Reproduksi
- Monoceous
- Jantan: 4-12 pasang testis. 1 pasang ductus spermaticus.
- Betina: 2 ovarium & Oviduct yang berhubungan dengan kelenjar albumin & vagina di median yang bermuara di belakang porus genitalia jantan
- Tidak ada tingkat larva
- Lintah membentuk kokon yang mengandung telur yang telah dibuahi & kokon akan diletakkan dalam air/tanah.
c) Sistem
Pernapasan
Lintah menyedut oksigen melalui kulitnya yang lembap. Jika
keadaan air kurang oksigen, lintah akan muncul ke permukaan.
d) Saraf
dan Indera
- Ruas 5 & 6 terdapat lingkar saraf ganglia: “otak”
- Alat indera: mata & papilla
- Mata: fotoreseptor
- Papilla & sensila: tonjolan kecil pada epidermis. Fungsi: alat peraba & perasa
e) Kegunaan
Lintah
Ekstraknya dijadikan medium utama
sebatian kimia dalam perobatan terutamanya pembedahan. Ekstrak lintah ini juga
dijadikan campuran di dalam bahan-bahan kosmetik. Protein lintah ini juga boleh
dijadikan minyak dan alternatif lain dalam penggunaan obat gosok. Lintah itu
sendiri dijadikan obat (berbekam, dijadikan alternatif kedua untuk membersihkan
darah kotor, nanah dan mencantikkan kulit yang keriput). Lintah juga menjadikan
luka cepat sembuh.
BAB V
KESIMPULAN
Karakteristik filum Annelida antara
lain bentuk tubuh simetris bilateral bersegmen-segmen, ada alat gerak yang
berupa bulu-bulu kaku dan badan tertutup oleh kutikula yang licin. Lumbricus
terrestris merupakan salah satu contoh spesies dari kelas Oligochaeta. Cacing
tanah mengeluarkan lendir yang melicinkan jalannya menembus tanah. Cacing tanah
memakan tanah untuk membuat lubang jalan melalui tanah. Dilihat dari hasil pengamatan bahwa morfologi pada cacing
tanah (L.terestris) terdiri
dari prostomium, klitelum, setae, mata, mulut, segmen dan anus
Lintah dan pacet adalah hewan
yang tergabung dalam filumAnnelida subkelas Hirudinea. Terdapat jenis lintah yang dapat hidup di daratan,
air tawar, dan laut.Lintah dibedakan dari pacet bukan berdasarkan taksonomi,
tetapi lebih pada habitat kesukaannya.Lintah sehari-hari hidup di air,
sedangkan pacet sehari-harinya melekat pada daun atau batang pohon (di luar
air).Semua spesies lintah adalah karnivora.
Beberapa merupakan predator, mendapat makanan
dari berbagai jenis invertebrata seperti cacing, siput,
atau larva
serangga.Hewan ini tidak memiliki parapodium maupun seta pada segmen
tubuhnya.Sekalipun dikenal dengan nama umum lintah pengisap darah, bagian
terbesar di antaranya tidak hidup sebagai ektoparasit.Tubuhnya pipih. Ukuran
panjangnya dari 1-2cm atau 5cm, walau ada yang mencapai 12cm, bahkan 30cm (Haemanteria ghiliani dari daerah
Amazon).Sistem pencernaan terdiri dari mulut, faring, tembolok, lambung,
rektum, anus. Anus terletak pada bagian dorsal.Proses
pencernaan penghisap anterior, mulut, faring, tembolok, usus, usus buntu,
anus, penghisap, posterior.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar