Kamis, 01 Mei 2014

Laporan Praktikum Biologi "Mollusca"

BAB I
PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang
          Mollusca adalah hewan lunak dan tidak memiliki ruas. Tubuh hewan ini triploblastik , bilateral simetris, umumnya memiliki  mantel yang dapat menghasilkan bahan cangkok berupa kalsium  karbonat. Cangkok  tersebut  berfungsi sebagai  rumah  (rangka luar) yang terbuat dari zat kapur misalnya kerang, tiram, siput sawah dan bekicot. Namun  ada pula mollusca yang  tidak memiliki cangkok , seperti  cumi-cumi , sotong, gurita atau siput telanjang. Mollusca memiliki struktur  berotot yang disebut kaki  yang bentuk dan fungsinya  berbeda untuk setiap kelasnya.
Mollusca memiliki alat pencernaan yang sempurna , mulai dari mulut yang mempunyai radula (lidah parut) sampai dengan anus terbuka didaerah rongga mantel.Di samping itu juga terdapat kelenjar pencernaan yang sudah berkembang baik. Peredaran darah terbuka ini terjadi  pada semua kelas Mollusca kecuali kelas Cephalopoda.
Pernapasan dilakukan dengan menggunakan insang atau “paru-paru”, mantel atau oleh bagian epidermis. Alat ekskresi berupa ginjal. System saraf terdiri dari  tiga pasang  ganglion yaitu ganglion cerebral, ganglion visceral dan ganglion pedal, yang ketiganya dihubungkan oleh tali-tali saraf longitudinal. Alat reproduksi umumnya terpisah atau bersatu dan pembuahan internal atau eksternal.

I.2 Rumusan Masalah
·         Bagaimana ciri-ciri filum mollusca ?
·         Bagaimana pengklasifikasian filum mollusca ?
·         Bagaimana struktur tubuh dari cumi,bekicot,kol,kerang ?
·         Apa fungsi dari bagian struktur tubuh hewan ?

I.3 Tujuan Penelitian
·         Mengenal obyek Mollusca.
·         Mengenal ciri morfologi Mollusca.
·         Menempatkan obyek Mollusca pada kedudukan taksonominya.
·         Mengetahui Struktur tubuh mollusca dan fungsinya.

I.4 Manfaat Penelitian

·         Dapat mengetahui ciri-ciri filum mollusca
·         Mengetahui struktur tubuh hewan yang termasuk filum mollusca
·         Mengetahui pengklasifikasian filum mollusca



BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. ciri umum mollusca

Kata Mollusca berasal dari bahasa Latin, yaitu mallis yang berarti lunak. Jadi Mollusca merupakan hewan triploblastik selomata yang bertubuh lunak. Tubuh lunak tersebut umumnya dilengkapi dengan kelenjar-kelenjar yang dapat menghasilkan cangkang dari zat kapur (kalsium karbonat) yang keras, tapi ada pula Mollusca yang tidak bercangkang, misalnya cumi-cumi.
Hal ini menunjukkan kemampuan adaptasi Mollusca terhadap lingkungan sangat tinggi. Tapi pada umumnya Mollusca hidup di laut. Anatomi Mollusca relatif mirip dengan Vertebrata. Hal ini menyebabkan banyak ahli memperkirakan bahwa Vertebrata dan Mollusca masih memiliki kedekatan hubungan evolusi. Hal ini diperkuat pula dengan kenyataan bahwa Mollusca, terutama Cephalopoda, memiliki otak yang berkembang baik dan beberapa diantaranya terbukti memiliki kemampuan mengingat yang kuat.

Ciri tubuh
Tubuh Mollusca simetri bilateral dan tidak bersegmen. Mollusca mempunyai bagian tubuh yang disebut sebagai kaki muskular yang dipakai dalam beradaptasi untuk bertahan di substrat, menggali membor substrat, atau melakukan gerakan dan sebagai alat untuk menangkap mangsa. Dengan kepala yang berkembang beragam menurut kelasnya. Tubuhnya juga dapat mengeluarkan lendir untuk membantu berjalan.

Ukuran dan bentuk tubuh
Ukuran dan bentuk tubuh Mollusca sangat bervariasi. Misalnya, siput yang panjangnya hanya beberapa milimeter dengan bentuk bulat telur. Ada yang terlindung cangkang, yang tersusun atas zat kapur yang dihasilkan oleh kelenjar mantel. Namun, ada juga cumi-cumi raksasa dengan bentuk torpedo bersayap yang panjangnya lebih dari 18 meter.

Sistem dan struktur tubuh
Sistem saraf Mollusca berupa tiga pasang simpul saraf (ganglion), yaitu ganglion sarebral, ganglion visceral, ganglion pedal. Ketiganya dihubungkan dengan serabut-serabut saraf. Sistem saraf Mollusca juga terdiri dari cincin saraf yang mengelilingi esofagus dengan serabut saraf yang melebar. Sistem pencernaan Mollusca lengkap terdiri dari mulut, esofagus, lambung, usus, dan anus. Ada pula yang memiliki rahang dan lidah pada Mollusca tertentu. Lidah bergigi yang melengkung kebelakang disebut radula. Radula berfungsi untuk melumat makanan. Alat ekskresi Mollusca berupa ginjal. Sistem pernafasan Mollusca menggunakan pulmonum, epidermis, insang (etenidia) yang terletak di rongga mantel.

Tubuh Mollusca terdiri dari tiga bagian utama, yaitu:

  • Kaki merupakan penjulur bagian ventral tubuhnya yang berotot. Kaki berfungsi untuk bergerak merayap atau menggali. Pada beberapa Mollusca kakinya ada yang termodifikasi menjadi tentakel yang berfungsi untuk menangkap mangsa.
  • Massa viseral adalah bagian tubuh Mollusca yang lunak. Massa viseral merupakan kumpulan sebagaian besar organ tubuh seperti pencernaan, ekskresi, dan reproduksi.
  • Mantel membentuk rongga mantel yang berisi cairan. Cairan tersebut merupakan lubang insang, lubang ekskresi, dan anus. Selain itu, mantel dapat mensekresikan bahan penyusun cangkang pada Mollusca bercangkang.

Cara hidup dan habitat
Mollusca hidup secara heterotrof dengan memakan ganggang, udang, ikan ataupun sisa-sisa organisme. Habitatnya di air tawar, di laut dan didarat. Beberapa juga ada yang hidup sebagai parasit.

Reproduksi
Alat kelamin Mollusca umumnya terpisah (dioseus), tetapi ada pula yang hermafrodit, pembuahannya eksternal. Mollusca bereproduksi secara seksual dengan fertilisasi internal maupun eksternal untuk menghasilkan telur. Telur berkembang menjadi larva dan berkembang lagi menjadi individu dewasa.

Peran mollusca bagi manusia
Umumnya Mollusca menguntungkan bagi manusia, namun ada pula yang merugikan.
Peran Mollusca yang menguntungkan adalah sebagai berikut:
  • Sumber makanan berprotein tinggi, misalnya tiram batu (Aemaea sp.), kerang (Anadara sp.), kerang hijau (Mytilus viridis), Tridacna sp., sotong (Sepia sp.), cumi-cumi (Loligo sp.), remis (Corbicula javanica), dan bekicot (Achatina fulica).
  • Perhiasan, misalnya tiram mutiara (Pinctada margaritifera).
  • Hiasan dan kancing, misalnya dari cangkang tiram batu, nautilus, dan tiram mutiara.
Sedangkan yang merugikan adalah:
  • Cacing kapal (teredo navalis), menimbulkan kerusakan besar pada dermaga dan kapal kayu.
  • Kerang jenis tertentu (Anadara) merupakan pembawa bakteri Salmonella typhi pembawa tifus.

B. klasifikasi Mollusca

Berdasarkan bentuk dan kedudukan kaki, cangkok, mantel, insang, dan system sarafnya serta ada tidaknya cangkang, Mollusca dibedakan menjadi lima kelas, yaitu :
1. Bivalvia (pelecypoda), yaitu golongan kerang,
2. Gastropoda, yaitu golongan siput,
3. Cephalopoda, yaitu golongna cumi-cumi,
4. Scaphopoda, golongan si cangkang gading,
5. Polyplacophora, yaitu golongan kiton.

1. Bivalia (Pelecypoda)
Anggota kelas ini memiliki cangkang ganda. Pelecypoda berarti hewan berkaki pipih. Hewan kelas ini pun berinsang berlapis-lapis maka sering disebut Lamellibranchiata. Cangkang dihubungkan oleh engsel elastis. Apabila cangkang terbuka kaki keluar untuk bergerak. Untuk menutup cangkang dilakukan oleh otot transversal yang terletak di akhir kedua ujung tubuh dibagian dekat dorsal, yaitu otot aduktor anterior dan posterior. Cangkang berjumlah dua (sepasang) ada di bagian anterior dan umbo (bagian yang membesar/menonjol) terdapat dibagian posterior (punggung). Adanya otot-otot aduktor ini menyebabkan dua cangkang dapat membuka dan menutup.
Pada umumnya Bivalvia hidup di perairan baik air tawar maupun air laut yang banyak mengandung zat kapur yang digunakan untuk membentuk cangkangnya.

          Tubuh Bivalvia bilateral simetris, terlindung oleh cangkang kapur yang keras. Bagian cangkang terdiri atas bagian torsal dan bagian ventral. Pada bagian torsal terdapat:
  • gigi sendi, sebagai poros ketika katup membuka dan menutup serta meluruskan kedua katup;
  • ligament sendi, berfungsi menyatukan katup bagian dorsal dan memisahkan katup sebelah vertal;
  • umbo, tonjolan cangkang di bagian dorsal.

Banyak spesies Bivalvia yang dapat dimanfaatkan oleh manusia, misalnya tiram (Ostrea), kerang bulu, dan remis (Corbicula) digunakan sebagai bahan makanan. Cangkang Bivalvia dapat digunakan sebagai hiasan dinding, perhiasan ataupun kancing.

2.Gastropoda

Gastropoda berasal dari bahasa Yunani, yaitu gaster yang berarti perut dan podos yang berarti kaki. Jadi Gastropoda berarti hewan bertubuh lunak yang berjalan dengan menggunakan perutnya. Pada umumnya, hewan ini bersifat herbivor, sering memakan sayuran budidaya sehingga merugikan manusia. Namun, akhir-akhir ini beberapa Gastropoda telah dicobakan menjadi bahan makanan, karena kandungan proteinnya tinggi, misalnya bekicot (achatina fulica) dan beberapa jenis siput.
          Gastropoda ada yang memiliki cangkang tunggal, ganda, atau tanpa cangkang. Bentuk cangkangnya bervariasi, ada yang bulat, bulat panjang, bulat kasar, atau bulat spiral. Cangkang umumnya spiral asimetri. Fungsi cangkang untuk melindungi kepala, kaki, dan alat dalam. Pada keadaan bahaya, cangkang ditutup oleh epifragma. Dibagian dalam cangkang terdapat mantel yang membungkus seluruh tubuh Gastropoda. Mantel ini tebal, kecuali pada bagian dekat kaki biasanya tipis. Mantel berfungsi membentuk ekskresi untuk membentuk cangkang baru. Tubuh Gastropoda bilateral simetri, tetapi pada perkembangan selanjutnya tubuh bagian belakang dan alat-alat dalamnya mengalami pembengkokan hampir membentuk lingkaran. Kecuali siput telanjang atau Vaginula, seluruh anggota tubuh Gastropoda terlindung oleh sebuah cangkang berkatup satu, sehingga disebut univalve.
          Tubuh Gastropoda terbagi atas kepala, leher, kaki, dan alat-alat dalam (visceral). Pada kepala terdapat sepasang tentakel pendek sebagai alat pembau dan sepasang tentakel panjang sebagai alat penglihat. Di bawah kepala terdapat kelenjar mulkosa yang menghasilkan lendir yang membasahi kaki sehingga mudah bergerak. Kaki lebar pipih dan selalu basah, berguna untuk berpindah secara merayap. Kaki sebenarnya merupakan perut yang tersusun oleh otot yang sangat kuat dan dapat bergerak bergelombang. Mulut Gastropoda telah berkembang baik. Letaknya di ujung anterior, dilengkapi dengan rahang dari zat tanduk serta lidah parut atau radula di dasar perutnya. Anus terletak di bagian anterior tubuh.

·         System peredaran darah terbuka dengan jantung dan saluran darah sebagai organ transportasi. Jantung terdiri atas serambi dan ventrike yang terletak dalam rongga parikardial. Darah (plasma dan butir darah) tak berwarna dan berfungsi mengedarkan oksigennya ke seluruh tubuh serta mengangkut sisa pembakaran. Jantung terdiri atas serambi dan bilik yang dilindungi rongga parikardium.
·         Alat respirasi Gastropoda berupa insang bagi yang hidup di air dan paru pulmonum bagi yang hidup di darat. Di samping itu, kadang-kadang rongga mantel juga dapat melakukan fungsi respirasi. Pulmonum merupakan jalinan antara pembuluh-pembuluh darah yang berhubungan langsung dengan jantung.
·         System ekskresi berupa nafridium yang terletak di dekat jantung dan saluran ureter yang terletak di dekat anus. Alat ekskresi siput berupa ginjal yang terdapat di dekat jantung. Ginjal ini memiliki saluran ekskresi yang bermuara pada mantel.
·         System pencernaan makanan meliputi rongga mulut, kerongkongan, kelenjar ludah, tembolok, lambung, dan anus. Saluran pencernaan berbentuk huruf U. Makanan dipotong-potong oleh rahang tanduk dan dikunyah oleh radula dan dibasahi dengan lendir dari kelenjar ludah. Kemudian makanan ditelan ke kerongkongan dan berturut-turut menuju tembolok, lambung, dan dibuang lewat anus yang terdapat di kepala.
·         System saraf Gastropoda terdiri atas tiga pasang, yaitu ganglion visceral, ganglion pedal, dan ganglion serebral. Di bawah ganglion pedal terdapat sepasang alat keseimbangan atau statosit. Susunan saraf berupa ganglion yang bercabang di seluruh tubuh.
·         Perkembangbiakan siput secara kawin dan bersifat hemaprodit, tetapi tidak mampu melakukan autofertilisasi. Ada hewan Gastropoda yang diesis dan ada yang monoesis. Pada hewan monoesis alat kelamin jantan dan betina terdapat pada satu hewan, tetapi tidak dapat membuahi sendiri. Untuk melakukan pembuahan harus didahului dengan kopulasi. Alat reproduksinya disebut ovotestis, yaitu suatu badan penghasil ovum dan sperma. Sperma yang dihasilkan akan diteruskan ke saluran sperma., ditampung dalam kantung sperma dan dikeluarkan melalui alat kawin. Sedangkan sel telur yang dihasilkan akan diteruskan ke saluran telur, reseptakel seminal, dan akhirnya keluar melalui lubang kelamin.

Kelas gastropoda terbagi menjadi 3 subkelas:

a)     Subkelas Prosobranchia; Bernapas menggunakan insang, bercangkang tunggal, sebagian besar anggotanya merupakan siput-siput yang hidup di air laut (termasuk daerah pasang surut dan muara sungai).
b)     Subkelas Opistobranchia; Bernapas menggunakan insang yang terletak di bagian belakang, ada yang bercangkang, namun ada juga yang tak bercangkang (biasa disebut nudibranch atau "kelinci laut"; ada juga yang dijuluki "Spanish Dancer" karena berwarna merah dan bisa berenang di laut bagaikan gaun penari rakyat Spanyol/Amerika Latin).
c)     Subkelas Pulmonata; Hidup di darat, bernapas dengan paru-paru, dan sebagian besar anggotanya adalah hermafrodit (berkelamin ganda). Contoh jenis yang bercangkang adalah bekicot/Giant African Snail (Achatina fullica/A.variegata), escargot (Helix pomatia), sementara yang tak bercangkang adalah keong bugil/siput telanjang.

Contoh Gastropoda, antara lain : Vivipara javanica (kreco); Limnaea truncatula (siput perantara fasciolosis); Melania testudinaria (sumpil); Achantina fulica (bekicot); Ampularia ampulacea (keong gondang); Vivipara javanica (kreco); Murex siphelinus (cangkok berduri dan hidup di laut); Vaginula sp. (siput telanjang); Filicaulis sp. (siput lintah)

3.Cephalopoda

Cephalopoda berasal dari bahasa Yunani, yaitu chephalo yang berarti kepala dan podos yang artinya kaki. Jadi Cephalopoda adalah Mollusca berkaki di kepala atau kepalanya dilingkari oleh kaki-kaki yang termodifikasi menjadi tentakel. Umumnya mereka juga memiliki kantung tinta, kecuali nautilus, yang menghasilkan cairan tinta hitam yang akan disemburkan dalam keadaan bahaya untuk menghindar dari musuhnya. Chepalopoda bernapas dengan insang dan memiliki organ indra serta system saraf yang berkembang baik. Di dalam mulutnya terdapat radula.Beberapa jenis membela diri dengan mengeluarkan zat tinta.

Kelas Cephalopoda dibagi menjadi 2 ordo, yaitu tetrabranchiata dan dibranchiata.

1)      Ordo Tetrabranchiata, meliputi jumlah spesies yang sangat banyak,Contoh yang mewakili dari nautiloids adalah genus nautilus yang dapat dijumpai di lautan pasifik dan lautan Indonesia. Tetrabranchiata memiliki cangkang luar dari kapur yang membelit dan memiliki beberapa lengan.
2)     Ordo Dibranchiata memiliki cangkang dalam atau tidak sama sekali dengan lengan lebih sedikit dibandingkan tetrabranchiata. Hewan ini mempunyai kantung tinta, sepasang insang, sepasang nefrida, serta memiliki kromatofora. Ordo dibranchiata dibagi menjadi 2 sub-ordo yaitu: Subordo decapoda, contoh: loligo pealeii dan sepia officinalis, dan Subordo octapoda, sebagian besar tak memiliki cangkang kecuali genus argonauta. Contoh octapoda antara lain argonauta argo, octopus vulgaris dan octopus bairdi.

Contoh hewan Cephalopoda , antara lain :
  • Loligo indica atau cumi-cumi mempunyai kantong tinta, cangkang di dalam tubuh terbuat dari kitin. Mempunyai 8 tangan dan 2 tentakel.
  • Sepia s p. atau sotong mempunyai kantong tinta, cangkang di dalam tubuh terbuat dari kapur. Mempunyai 8 tangan dan 2 tentakel.
  • Nautilus pampilus tidak memiliki kantung tinta, cangkang terdapat di luar terbuat dari kapur.
  • Octopus vulgaris atau gurita mempunyai kantong tinta, tidak memiliki cangkang. Mempunyai 8 tangan.

Peranan Cephalopoda bagi manusia terutama sebagai sumber protein, misalnya cumi-cumi dan gurita.

4.Scaphopoda

Kelas Scaphopoda juga dikenal dengan nama siput gading atau siput gigi. Anggota kelas ini juga dijumpai di laut. Ciri khasnya adalah memiliki cangkang yang berbentuk pipa atau silinder (tabung) memanjang atau kerucut dan terbuka di kedua ujungnya. Individu dewasa hidup terbenam di dalam pasir, bercangkang seperti kerucut atau tanduk. Kedua ujung cangkang berlubang. Kaki terdapat di daerah mulut. Tubuhnya diselubungi mantel. contohnya Dentalium elephantium dan Dentalium vulgare.

5.Polyplacophora

Semua anggota kelas Polyplacophora hidup di laut dan pada umumnya melekat pada dasar perairan. Hewan ini memiliki ciri tubuhnya berbentuk pipih memanjang, tidak berkepala, tidak bertentakel, dan pada bagian punggungnya terdapat cangkang yang tersusun atas beberapa (biasanya belapan) lempeng terlapis yang saling tumpang tindih seperti genting. Di dalam mulutnya terdapat radula. Contoh kelas Polyplacophora ialah Chiton. System pencernaan dimulai dari mulut yang dilengkapi radula dan gigi – faring – perut – usus halus – anus. Kelenjar pencernaannya adalah hati yang berhubungan dengan perut. System saraf berupa cincin esophagus dan 2 cabang saraf yang disarafi matel dan daerah kaki. Tidak terdapat ganglion yang jelas, tetapi ada sel-sel ganglion pada cabang saraf. System peredaran darah lakunair (terbuka) terdiri dari jantung, aorta, dan sebuah sinus. Darah mendapat oksigen dari insang. System ekskresi dilakukan oleh sepasang ginjal yang bermuara kearah posterior. System reproduksi secara seksual, yaitu dengan pertemuan ovum dan sperma. Terdapat individu jantan dan betina.


BAB III
METODE PENELITIAN

III.1 Alat dan Bahan

-          Papan seksi                   - Bekicot                 
-          Alat bedah                    - Kol sawah
-          Lup                             - Kerang
-          Jarum pentul                 - Cumi-cumi
-          Penggaris                      - Alat tulis dan buku gambar

III.2 Cara Kerja

1.      Siapkan alat dan bahan
2.     Kemudian letakkan bekicot,kol serta kerang bakau diatas papan seksi lalu gambar morfologi luarnya dan beri keterangan
3.     Setelah itu pisahkan cangkang pada bekicot dan kol dari tubuhnya dan gambar struktur tubuh bekicot dan kol tsb
4.     Untuk cumi sebelum dibedah bersihkan terlebih dahulu dari tintanya kemudian gambar morfologi luarnya terlebih dahulu
5.     Hitung panjang dan lebar cumi tsb juga jumlah tentakelnya
6.     Bedah cumi yang telah digambar morfologi luarnya kemudian amati struktur tubuh bagian dalam cumi
7.     Gambar kembali dan beri keterangan serta fungsi
8.     Selesai melakukan penelitian bersihkan alat,bahan juga tempat penelitian dan kembalikan alat penelitian ke tempat semula

III.3 Jadwal Penelitian

          Hari dan Tanggal        : - Kamis,04 April 2013
-     Kamis, 11 April 2013
          Waktu                     : - 08.20-09.15
-    08.25 – 09.05
          Tempat                    : Di depan kelas X4 SMAN 1 GLAGAH BWI


BAB IV
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN


IV.1 Hasil Pengamatan
·         Pada buku gambar

IV.2 Pembahasan

BEKICOT

Kerajaan     :
Animalia
filum         : Molusca
kelas         : Gastropoda
Superfamili : Achatinoidea
Famili       : Achatinidae
Upafamili    : Achatininae
Genus        : Achatina
Upagenus  : Lissachatina
Spesies       : A. fulica
nama binominal : Achatina fulica

Yang pertama dilakukan adalah mengamati morfologinya. Achatina fulica yaitu termasuk di dalam sub clasiss pulmonata karena hewan-hewan molusca yang hidup didarat bernapas dengan paru-paru yang merupakan modifikasi dari rongga mantel yang kaya dengan kapiler-kapiler darah sehingga masuk ke dalam sub classis pulmonata dari clasiss gastropoda yang merupakan kelompok mollusca yang sangat besar.
Bekicot mempunyai cangkang yang menutupi badannya dan berwarna cokelat dengan garis-garis tidak jelas dan bentuk cangkangnya lebih langsing. Kami juga melakukan pengukuran terhadap panjang, lebar dan diameter tubuh Achatina fulica beserta cangkangnya. Panjang tubuhnya yaitu 8 cm dengan lebar 4 cm beserta diameternya yaitu 13 cm. Pada bekicot terdapat ulir yang menunjukkan umurnya. Kami menghitung terdapat 7 ulir sehingga dapat diketahui umur bekicot tersebut adalah 7 bulan. Bentuk cangkang bekicot seperti kerucut yang melingkar seperti konde. Puncak kerucut merupakan bagian yang tertua, disebut umbo. Cangkang yang dimiliki bekicot ini merupakan tipe dekstral, karena arah putarannya kekanan.
Bekicot memiliki badan yang lunak dan pada saat bergerak dan menjulurkan tubuhnya dapat dilihat bagian kepalanya dan pada kepalanya itu terdapat mempat tentakel. Satu pasang tentakel berada di bagian atas (lebih dekat dengan cangkang dan sepasang lagi yang berada di bawahnya. Tentakel yang berada di atas ukurannya lebih panjang dari pada tentakel yang ada di bawahnya dan pada ujung tentakel yang panjang itu terdapat matanya yang berfungsi sebagai reseptor terhadap cahaya sedangkan tentakel yang berda di bawah adalah antena.
Selanjutnya kami mencoba meletakkan bekicot diatas cawan petri dan mengamati dari bawah cawan utnutk mengetahui pergerakan yang dilakukan bekicot. Pada waktu bergerak aktif permukaan bawah kakinya bergelombang karena ada aktivitas-aktivitas otot di dalamnya Bekicot bergerak dengan kaki perutnya, kaki perut tersebut terdiri atas otot yang kuat untuk merapat. Permukaan cawan yang dilalui oleh bekicot berbekas meninggalkan lendir (mucus) yang berfungsi untuk memperlancar pergerakkan, melindungi tubuhnya dan untuk menghindari dehidrasi bagi bekicot serta menjaga agar kaki tidak kering dan untuk menahan kaki yang relaksasi sementara bagian kaki yang berkontraksi dapat bergerak ke depan.
Habitat bekicot yaitu pada tempat yang lembab dan banyak terdapat sampah. Hewan ini memakan berbagai tanaman budidaya, oleh karena itu bekicot termasuk salah satu hama tanaman.
Setelah mengamati morfologinya kami memecahkan cangkang untuk mengamati organ-organ /anatomi bagian dalam cangkang bekicot tersebut. Fungsi dari cangkang adalah untuk melindungi fiscera (organ bagian dalam). Ketika dipecahakan terlihat otot/daging bagian dalam yang merupakan otot abduktor. Sedangkan otot yang keluar dari cangkang disebut otot aduktor yang digunakan untuk bergerak. Selain itu ada berbagai macam organ yang diamati yaitu: mulut, anus, paru-paru ginjal, empedu dan sistem saraf (ganglion serebral, ganglion pedal, ganlion parietal, abdominal dan bukal).
Selian pengamtan morfolgi dan anatominya kami juga mengamati lendir yang dikeluarkan bekicot dengan mikroskop. Dalam pengamatan ini kami menemukan dua macam bakteri, yaitu: bakteri monokokus yang berbentuk bulat dan bakteri bacillus yang berbentuk seperti batang. Selian itu terlihat juga sel epitel mucus bekicot yang terlihat berbentuk seperti awan (bergelombang). Bakteri Basilus tersebut berperan sebagai penghasil antibiotik sehingga lendir bekicot sering digunakan untuk menyembuhkan luka.

Ciri-ciri :
  • Struktur tubuh bekicot terdiri satu rumah atau cangkang bekicot berbentuk kerucut terpilin (spiral)yang simetris bilateral .
  • Di kepala siput terdapat sepasang tentakel panjang dan sepasang tentakel pendek.
  • Pada tentakel panjang, terdapat mata. Mata ini hanya berfungsi untuk membedakan gelap dan terang.
  • Sedangkan pada tentakel pendek berfungsi sebagai indera peraba dan pembau
  • Hewan ini mempunyai radula yang terletak di dalam mulut yang berfungsi untuk memakan daun
  • Bersifat hermafrodit, tidak melakukan fertilisasi sendiri,
  • Bernapas dengan paru-paru melalui lubang pada ruang mantel (apertura pulminalis)
  • Hewan ini memiliki kelenjar ludah di kiri kanan tembolok dan sebuah hati yang
    terhubung dengan lambung yang terletak di bagian atas rumah bekicot.
  • Sistem perkembangbiakan dilakukan dengan perkawinan..
  • Bekicot adalah hewan yang berkembang biak dengan bertelur (ovipar).
Sistem Ekskresi
  • Alat ekskresi berupa sebuah ginjal yang terletak dekat jantung. Hasil ekskresi dikeluarkan ke dalam rongga mantel.
Sistem Transportasi
  • Sistem peredaran darah adalah sistem peredaran darah terbuka. Jantung terdiri dari serambi dan bilik (ventrikel) yang terletak dalam rongga tubuh.
Sistem Syaraf
  • Sistem saraf terdiri atas tiga buah ganglion utama yakni ganglion otak (ganglion cerebral); ganglion visceral / ganglion organ-organ dalam; ganglion kaki (pedal).
  • Ketiga ganglion utama ini dihubungkan oleh tali saraf longitudinal
  • sedangkan tali saraf longitudinal ini dihubungkan oleh saraf transversal ke seluruh bagian tubuh.
  • Didalam ganglion pedal terdapat statosit (statocyst) yang berfungsi sebagai alat keseimbangan.
Sistem pencernaan 
·         Sistem pencernaan Bekicot lengkap terdiri dari mulut, esofagus, lambung, usus, dan anus.Ada pula yang memiliki rahang dan lidah pada Bekicot tertentu.Lidah bergigi yang melengkung kebelakang disebut radula.Radula berfungsi untuk melumat makanan.
·         terdiri dari cincin saraf yang nengelilingi esofagus dengan serabut saraf yang melebar.
Sistem Reproduksi 
·         Bekicot bereproduksi secara seksual dan masing-masing organ seksual saling terpisah pada individu lain.Fertilisasi dilakukan secara internal dan eksternal untuk menghasilkan telur.Telur berkembang menjadi larva dan berkembang lagi menjadi individu dewasa.
Sistem Respirasi
·         Bekicot yang hidup di air bernapas dengan insang.Sedangkan yang hidup di darat tidak memiliki insang.Pertukaran udara mollusca dilakukan di rongga mantel berpembuluh darah yang berfungsi sebagai paru-paru

Manfaat 

Selain pakan ternak bekicot merupakan sumber protein hewani yang bermutu tinggi karena mengandung asam-asam amino esensial yang lengkap. Masyarakat yang menggemari makanan dari bahan baku bekicot (sate bekicot, keripik bekicot ) adalah masyarakat Kediri. Disamping itu bekicot juga kerap dipakai dalam pengobatan tradisional, karena ekstrak daging bekicot dan lendirnya sangat bermanfaat untuk mengobati berbagai macam penyakit seperti abortus, sakit waktu menstruasi, radang selaput mata, sakit gigi, gatal-gatal, jantung dan lain-lain. Sedangkan kulit bekicot sangat mujarab untuk penyakit tumor. Sejenis obat yang dikenal berasal dari kulit bekicot, dinamakan Maulie., yang dapat menyembuhkan berbagai penyakit seperti kekejangan, jantung suka berdebar, tidak bisa tidur/insomania, leher membengkak dan penyakit kaum wanita termasuk keputihan.


KEONG MAS (KOL)

Phylum      : Mollusca
Kelas         : Gastropoda
Sub kelas    : Prosobranchia
Ordo         : Mesogastropoda
Superfamily : Cyclophoracea/Architaenioglossa
Family        : Ampullaridae
Genus        : Pomacea
Spesies       : Pomacea canaliculata

Keong mas banyak ditemukan di sawah-sawah dan kolam perairan tawar. Populasi keong mas hingga saat ini sulit dikendalikan, sifatnya yang merupakan herbivore sering dianggap hama bagi tanaman padi di sawah-sawah tempat hidupnya. Keong mas dengan pertumbuhan populasi yang relative cepat cukup mengganggu aspek pertanian dan perikanan di Indonesia. Keong mas di  Indonesia setidaknya dengan 2 varian yaitu yang berwarna hijau kecoklatan dengan 3 buah garis dicangkangnya serta berwarna kuning dengan cangkang yang lebih tipis dan transparan serta tidak memiliki garis melingkar sehingga terliat bagian dalamnya.
Morfologi dan Anatomi
          Keong mas memiliki ciri umum seperti gastropoda pada umumnya yaitu memiliki tubuh yang terbagi menjadi tiga bagian besar yaitu kepala, kaki dan perut. Tubuh dapat dijulurkan keluar dari cangkang, tetapi apabila keong ini diganggu, keseluruhan badan hewan ini akan masuk ke dalam cangkangnya dan mulut dari cangkang tersebut akan tertutup rapat oleh operculum
          Ciri utama keong mas adalah memiliki cangkang bulat asimetris terpilin dan mengerucut dengan letak puncak pada bagian dorsal serta berwarna kekuning-kuningan. Pada saat masih hidup tinggi cangkang dapat mencapai 100 mm. cangkang dilengkapi dengan operculum (penutup) yang berwarna coklat kehitaman, berbentuk bulat telur dan coklat kekuningan serta mengkilat pada bagian dalamnyaKaki lebar, berbentuk segitiga dan mengecil pada bagian belakang.
          Keong mas berifat amphibi, karena mempunyai dua alat pernafasan yaitu insang dan organ yang menyerupai paru-paru. Saat berada di air, keong mas bernafas dengan menggunakan insang dan saat berada di darat menggunakan paru-paru. Ruang udara dihubungkan dengan udara diatas permukaan air dengan menggunakan sifon yang dibentuk oleh mantel. Insang memperoleh oksigen dari arus air yang mengalir melalui rongga mantel dan paru-paru mendapatkan oksigen dari udara
          Insang digunakan untuk mengambil oksigen terlarut dalam air dan paru-paru mengambil oksigen dari atas permukaan air.  Keong mas dapat hidup di perairan yang menggenang dengan kandungan oksigen sangat rendah dengan kepadatan yang tinggi Alat pernafasan mollusca berada dibagian kanan tubuh dan kantong paru-paru disebelah kiri. System alat pernafasan seperti ini sesuai untuk makhluk yang hidup di air maupun di darat. Lagi pula makhluk semacam ini memiliki satu alat Bantu pernafasan berupa selaput tipis berbentuk pentil yang ujungnya berlubang yang dapat dijulurkan untuk menghirup udara bebas dari permukaan air. Semua alat pernafasan tersebut terdapat di bagian kiri keong.


CUMI-CUMI


 Kingdom    : Animalia
 Filum        : Mollusca
 Ordo        : Tethoidea
 Class         : Chepalopoda
 Famili        : Loliginidae
 Genus       : Loligo
Spesies       : Loligo pealii

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan, diketahui bahwa cumi-cumi mempunyai morfologi : Panjang tubuh 17 cm, langsing dan bagian belakang meruncing (rhomboidal). Terdiri atas kepala dengan panjang 6,5 cm, panjang leher 2 cm dan panjang badan 8,5 cm. Kepala memiliki dua mata besar dan tidak berkelopak, Leher pendek dan badan berbentuk silinder mempunyai sirip di setiap sisinya cuma ada di sekitar bagian ujung ekornya. Pada kepala terdapat 8 tangan dan 2 tentakel panjang yang ujungnya terdapat batil isap. Di posterior kepala terdapat sifon atau corong berotot yang berfungsi sebagai kemudi. Di bagian perut, terdapat cairan tinta berwarna hitam yang mengandung pigmen melanin. Pada anterior badan terdapat endoskeleton yang berbentuk pen atau bulu. Endoskeleton tersebut (cangkang) terletak di dalam rongga mantel berwarna putih transparan, tipis terbuat dari bahan kitin dan tidak tajam di ujungnya

KARAKTER UMUM YANG DIPUNYAI CHEPALOPODA
  • Kaki termodifikasi menjadi tentakel
  • Hidup di laut
  • Pergerakan berdasarkan aliran air masuk ke sifon dan keluar dari sifon (posterior)
  • Memiliki kantong tinta
  • Memiliki mata
  • Memiliki mulut dengan radula dan 2 rahang, dikelilingi 8-10 tentakel
  • Sistem saraf berkembang menyerupai otak
  • Bernapas dengan insang
STRUKTUR TUBUH DAN PERAN
  • Cumi-cumi termasuk hewan tak bertulang belakang yang tidak mempunyai tulang pada tubuhnya, meskipun salah kaprah disebut dengan ikan.
  • Mereka mempunyai kemampuan untuk bergerak lincah karena adanya sistem yang sangat menarik yaitu air dalam jumlah besar disedot dan disemburkan oleh otot-otot yang kuat, sehingga memungkinkannya bergerak mundur.
  • Pada kedua sisi kepala hewan ini terdapat lubang yang menyerupai kantung.
  • Air disedot masuk melalui lubang ini menuju suatu rongga berbentuk tabung di dalam tubuhnya.
  • Kemudian ia menyemprotkan air tersebut keluar dari pipa sempit tepat di bawah kepalanya dengan tekanan tinggi, sehingga dengannya ia mampu bergerak cepat ke arah yang berlawanan akibat gaya reaksi.
  • Ketika menyemburkan air keluar, otot-otot jenis melingkar menegang dengan cara memanjang. Namun, karena mempunyai kecenderungan mempertahankan volumenya, lebarnya meningkat, yang biasanya akan memanjangkan tubuhnya.
  • Sementara itu, otot-otot bujur yang meregang mencegah pemanjangan .
  • Otot-otot jari-jari tetap meregang selama kejadian ini yang menyebabkan selubung pelindung menebal.
  • Setelah semburan air yang amat cepat, otot-otot jari-jari mengerut dan menyusutkan panjangnya, yang menyebabkan selubung kembali menipis, dan rongga selubung terisi air kembali.
  • Seekor sumi-cumi dapat menghindar dari pemangsanya dengan gerak sangat cepat karena pengerutan otot yang cepat ini.
  • Ketika kecepatannya saja tidak cukup untuk melindungi dirinya, mereka menyemprotkan tinta pekat dan berwarna gelap yang diolah di dalam tubuhnya.
  • Tinta ini mengejutkan pemangsa beberapa detik, yang biasanya cukup bagi cumi-cumi untuk melarikan diri. Ikan-ikan yang tak diketahuinya di belakang gumpalan tinta tersebut segera menghindari wilayah ini.
  • Di bawah kulit cumi-cumi tersusun sebuah lapisan padat kantung-kantung pewarna lentur yang disebut kromatofora.
  • Dengan menggunakan lapisan ini, cumi-cumi dapat mengubah penampakan warna kulitnya, yang tidak hanya membantu dalam penyamaran akan tetapi juga sebagai sarana komunikasi.
  • Misalnya, seekor cumi-cumi jantan menunjukkan warna yang berbeda ketika kawin dengan warna yang digunakan ketika berkelahi dengan seekor penantang.
  • Tubuh lunaknya diselimuti oleh lapisan pelindung tebal yang disebut mantel
Sistem pertahanan dan gaya berenang reaksi pada cumi-cumi juga berguna bagi mereka selama berburu. Mereka dapat menyerang dan mengejar mangsanya dengan kecepatan tinggi. Sistem saraf yang begitu rumit mengatur pengerutan dan pengenduran yang dibutuhkan untuk gaya renang reaksinya. Oleh karenanya, sistem pernapasan mereka juga sempurna, yang menghasilkan metabolisme tubuh yang tinggi yang diperlukan untuk semburan air berkecepatan tingginya.
  • Cumi-cumi sangat terbantu selama berburu dengan adanya alat peraba (tentakel) pada mulutnya.
  • Tentakel yang seperti cambuk ini biasanya tetap tergulung dalam kantung yang terletak di bawah lengan-lengannya.
  • Ketika menemukan mangsa, cumi-cumi menjulurkan tentakel untuk menyergapnya.
  • Makhluk ini bergantung pada lengan-lengannya (keseluruhan berjumlah delapan) yang telah dirancang dengan tepat.
  • Ia mampu dengan mudah mencabik-cabik seekor kepiting menjadi serpihan kecil dengan menggunakan paruhnya.
  • Cumi-cumi menggunakan paruhnya dengan begitu terampil sehingga mampu dengan baik melubangi kulit cangkang kepiting dan mengeluarkan dagingnya dengan lidah.
  • Bentuk mata cumi-cumi sangat rumit. Cumi-cumi dapat memusatkan pupil dengan membawa lensa mendekati retina.
  • Ia juga bisa menyesuaikan volume cahaya yang dimasukkan ke dalam matanya dengan menutup atau membuka lidah kecil di samping matanya.
  • Saat cumi-cumi jantan bercumbu dengan cumi-cumi betina, kulitnya berwarna kebiruan.
  • Jika jantan lain datang mendekat pada waktu ini, ia menampakkan warna kemerahan pada separuh tubuhnya yang terlihat oleh jantan yang datang itu.
  • Merah adalah warna peringatan yang digunakan saat menantang atau melakukan serangan.
  • Lapisan tipis kulit yang menutupi lengan dan tubuh makin membantu sistem berenang reaksi pada cumi-cumi.
  • Cumi-cumi mengapung dalam air dengan cara melambai-lambaikan selaput berbentuk menyerupai tirai ini. lengannya, di pihak lain, berguna menyeimbangkan tubuh selama mengambang.
  • Lengan-lengan juga berguna mengerem untuk menghentikan laju.
  • Cumi-cumi memiliki lapisan urat otot (tendon) yang disebut jubah, sebagai pengganti otot bujur yang terdapat pada gurita.
  • Jubah ini terdiri atas dua lapisan yang menutupi bagian dalam dan luar tubuhnya, seperti halnya otot-otot bujur.
  • Di antara kedua lapisan tersebut terdapat otot-otot melingkar. Otot-otot jari-jari terletak di antara keduanya, dalam arah tegak lurus.
STRUKTUR ANATOMI CUMI CUMI
·         Faring      : bagian depan kerongkongan berfungsi untuk mengisap makanan dari mulut dan membasahinya dengan lendir.
·         Mulut     : tempat masuknya makanan.
·         Mata       : sebaga alat penglihatan
·         Tentakel : berfungsi sebagai alat gerak ,merasa, memeriksa dan alat penagkap mangsa.
·         Anus       : mengeluarkan sisa metabolisme.
·         Hati        : mengambil sari-sari makanan dalam darah dan sebagai tempat penghasil empedu.
·         Esofagus : saluran di belakang rongga mulut berfungsi menghubungkan rongga mulut dan lambung.
·         Insang     : sebagai organ pernapasan.
·         Lambung : sebagai bagian dari organ pencernaan.
·         Cangkang dalam : sebagai pelindung organ tubuh bagian dalam.
·         Ovarium   : penghasil sel telur.
·         Rektum   : sebagai bagian usus belakang yang membuka ke anus.
·         Kantung tinta : kantung selaput yang terdapat pada cumi,yang mengandung tinta.
·         Tinta akan di semprotkan bila cumi merasa terganggu akan kedatangan / beretemu pemangsa/predator.
Manfaat bagi kehidupan manusia Cumi-cumi merupakan sumber protein hewani yang cukup tinggi.

KARAKTER CIRI CUMI
  • Cumi-cumi termasuk hewan tak bertulang belakang yang tidak mempunyai tulang pada tubuhnya. Mampu bergerak lihai.
  • Kakinya terletak di kepala disebut dengan tentakel.panjang tentakel dapat mencapai 1,5 panjang tubuh.
  • Tempat hidup di air laut.
  • Tubuh terdiri atas kepala, badan dan leher. Kepala dilengkapi dengan sepasang mata dan tentakel.
  • Tubuh lunaknya diselimuti oleh lapisan pelindung tebal yang di bawahnya air dalam jumlah besar disedot dan disemburkan oleh otot-otot yang kuat, sehingga memungkinkannya bergerak mundur.
  • Memiliki delapan tangan,dan dua tentakel pengisap dan tubuh relatif langsing.
KERANG

1.      Kingdom    : Animalia
2.     Filum        : Mollusca
3.     Class         : Bivalvia
4.     Ordo         : Lamelia branciata
5.     Family        : Palecypoda
6.     Genus       : Pretoda martensis

Struktur Tubuh Kerang :

1.      Paling luar adalah cangkang yang berjumlah sepasang, fungsinya untuk melindungi seluruh tubuh kerang.
2.     Mantel, jaringan khusus, tipis dan kuat sebagai pembungkusseluruh tubuh yang lunak. Pada bagian belakang mantel terdapat dua lubang yang disebut sifon. Sifon atas berfungsi untuk keluarnya air, sedangkan sifon bawah sebagai tempat masuknya air.
3.     Insang, berlapis-lapis dan berjumlah dua pasang. Dalam insang ini banyak mengandung pembuluh darah.
4.     Kaki pipih, bila akan berjalan kaki dijulurkan ke anterior.
5.     Dalam rongga tubuhnya terdapat berbagai alat dalam seperti saluran pencernaan yang menembus jantung, alat peredaran, dan alat ekskresi (ginjal).

Fungsi Struktur Tubuh :

1.      Kaki berfungsi untuk merayap dan menggali lumpur atau pasir
2.     Rongga mantel berfungsi sebagai jalan masuknya air
3.     Bagian cangkang terdiri atas bagian torsal dan bagian ventral. Pada bagian torsal terdapat:
·      Gigi sendi, sebagai poros ketika katup membuka dan menutup serta meluruskan kedua katup
·      Ligament sendi, berfungsi menyatukan katup bagian dorsal dan memisahkan katup sebelah vertal
·      Umbo, tonjolan cangkang di bagian dorsal.
4.     Cangkang kerang terdiri atas tiga lapis, yaitu urut dari luar kedalam sebagai berikut:
·         Periostrakum, merupakan lapisan tipis dan gelap yang tersusun atas zat tanduk yang dihasilkan oleh tepi mantel, sehingga sering disebut lapisan tanduk, fungsinya untuk melindungi lapisan yang ada di sebelah dalamnya dan lapisan ini berguna untuk melindungi cangkang dari asam karbonat dalam air serta memberi warna cangkang.
·         Prismatic, lapisan tengah yang tebal dan terdiri atas kristal-kristal kalsium karbonat yang berbentuk prisma yang berasal dari materi organik yang dihasilkan oleh tepi mantel.
·         Nakreas, merupakan lapisan terdalam yang tersusun atas kristal-kristal halus kalsium karbonat. Merupakan lapisan mutiara yang dihasilkanolehseluruhpermukaan mantel. Di lapisan ini, materi organik yang ada lebih banyak daripada di lapisan prismatic. Lapisan ini tampak berkilauan dan banyak terdapat pada tiram/kerang mutiara. Jika terkena sinar, mampu memancarkan keragaman warna. Lapisan ini sering disebut sebagai lapisan mutiara.
5.     Anus sebagai sistem ekskresi
6.     Insang sebagai alat pernafasan
Ciri – ciri umum :

·         Kaki berbentuk kapak / pipih
·         Terdapat 2 cangkang
·         Antara cangkang dihubungkan oleh ligament
·         Tidak berkepala
·         Muluit dirongga dilengkapi oleh labial palpus
·         Tak berahang / radula
·         Air dan makanan masuk melaui sifon
·         Pemakan suspense
·         System saraf kerang terdiri dari 3 pasang ganglion yang saling berhubungan:
•ganglion anterior terdapat di sebelah ventral lambung
•ganglion pedal terdapatpada kaki
•ganglion posterior terdapat disebelah ventral otot aduktor posterior.


Cara Hidup Kerang:

·         Cangkang berjumlah dua (sepasang) ada di bagian anterior dan umbo (bagian yang membesar/menonjol) terdapat dibagian posterior (punggung). Adanya otot-otot aduktor ini menyebabkan dua cangkang dapat membuka dan menutup. Pada umumnya Bivalvia hidup di perairan baik air tawar maupun air laut yang banyak mengandung zat kapur yang digunakan untuk membentuk cangkangnya.
·         Jika ada benda asing yang ada di luar tubuh, seperti butiran pasir atau suatu parasit, yang secara tidak sengaja masuk kedalam cangkang maka akan disimpan dalam suatu kantong kecil dalam mantel. Dimentel banyak disekresikan nekreas oleh lapisan epitelium kantong tersebut. Sedikit demi sedikit nakreas melapisi partikel atau benda asing tersebut. Dalam waktu 4 tahun partikel dan lapisan nakreas itu telah menjadi mutiara.
·         Makanan kerang berupa hewan kecil yang terdapat dalam perairan yang masuk bersama air melalui sifon.
·         Alat pernapasan kerang berupa insang dan bagian mantel. Insang kerang berbentuk W dengan banyak lamella yang mengandung banyak batang insang. Pertukaran O2 dan CO2 terjadi pada insang dan sebagian mantel. Mantel terdapat di bagian dorsal meliputi seluruh permukaan dari cangkang dan bagian tepi. Antara mantel dan cangkang terdapat rongga yang di dalamnya terdapat dua pasang keping insang, alat dalam dan kaki. Alat peredaran darah sudah agak lengkap dengan pembuluh darah terbuka.
·         System pencernaan dari mulut sampai anus.

Reproduksi Kerang :

Perkembangbiakan kerang secara kawin. Umumnya berumah dua dan pembuahannya internal. Telur yang dibuahi sperma akan berkembang menjadi larva glosidium yang terlindung oleh dua buah katup. Ada beberapa jenis yang dari katupnya keluar larva panjang dan hidup sebagai parasit pada hewan lain, misalnya pada ikan.

Sel telur yang telah matang akan dukeluarkan dari ovarium. Kemudian masuk ke dalam ruaga  suprabranchial. Disini terjadi pembuahan oleh sperma yang dilepaskan oleh hewan jantan. Sel telur yang telah dibuahi berkembamg mejadi larva glochidium. Larva ini ada beberapa jeis ada yang memiliki alat kait dan ada pula yang tidak. Selanjutnya larva akan keluar dari induknya dan menempel pada ikan sebagai parasit, lalu menjadi kista Setelah beberapa haroi kista tadi akan membuka dan keluarlah Mollusca muda. Akhirnya Mollusca ini hidup bebas di alam. Lahirlah kerang muda.

Peranan kerang dalam kehidupan:

·         Dagingnya sebagai sumber protein
·         Cangkangnya dapat dimanfaatkan sebagai bahan kerajinan tangan
·         Pemanfaatan yang modern, kerang tersebut dapat dimafaatkan sebagai bio filter terhadap polutan (biremediasi)


BAB V
KESIMPULAN

Dari pembahasan di atas maka dapat ditarik beberapa kesimpulan, yaitu:
          Pada kelas gastropoda yaitu bekicot dan siput bernapas dengn paru-paru karena hidupnya di darat, Pada kelas pulmonata antara siput dan bekicot memiliki cangkang dan organ dalam yang hampir sama, namun terdapat perbedaan yaitu pada siput terdapat operculum yang berfungsi untuk melindungi tubuhnya sedangkan pada bekicot tidak ada
Pada kelas bivalvia yaitu kerang darah bernapas dengan insang yang berbentuk lembaran karena hidupnya dalam air (air laut)
          Organisme yang termasuk dalam phylum coelenterate adalah cumi-cumi memiliki bentuk tubuh panjang, langsing dan bagian belakang meruncing (rhomboidal). Terdiri atas kepala, leher dan badan. Kepala memiliki dua mata besar dan tidak berkelopak, Leher pendek dan badan berbentuk tabung mempunyai sirip di setiap sisinya.
          Hewan mollusca yang hidup di laut cangkangnya lebih keras karena mengandung banyak zat kapur sedangkan yang hidup di darat tidak terlalu keras.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar