Hujan deras terjadi pada hari Rabu, 2 Januari 2013 tidak mereda sejak pagi hari di kecamatan Banyuwangi. Hujan yang sangat deras itu membuat masyarakat cemas akan terjadi banjir di wilayah mereka. Sesekali di antara mereka sibuk melihat air sungai yang sedikit demi sedikit mulai tinggi dan enggan untuk surut. Ada juga yang sibuk membereskan harta bendanya agar tidak hanyut jika banjir itu datang. Selain itu, ada juga beberapa warga yang bersedih, ketakutan, dan bahkan kebingungan jikalau banjir datang dengan arus dan air yang sangat tinggi. Namun sangat berbeda dengan anak-anak yang sibuk bermain disaat air sungai sedang tinggi. Ada yang berenang, dan bahkan ada juga yang meloncat terjun ke sungai.
Tepat
pukul 15.30 WIB. Air sungai kalilo meluap. Banjirpun melanda kecamatan
Banyuwangi dengan disertai hujan deras yang tidak berhenti. Air keruh, bau
tidak sedap, sampah, dan lumpur pun turut ikut serta memeriahkan air sungai
yang sedang tinggi dengan arus yang begitu kencang itu masuk ke dalam rumah
warga. Tinggi air yang meluap sekitar 1 meter dari permukaan tanah itu merendam
banyak rumah, sawah, dan peternakan di beberapa kelurahan di kecamatan
Banyuwangi. Antara lain : Kelurahan Kepatihan, Tukang kayu, Karangrejo,
Panderejo, dan Kertosari.
Banjir
yang cukup tinggi itu menewaskah 3 orang. 1 diantaranya adalah warga dari kelurahan
kampung ujung. Diperkirakan, dia adalah seorang laki-laki dewasa yang telah
memiliki istri dan anak. Ada saksi mata yang mengatakan bahwa dia hanyut karena
dalam keadaan mabuk tak sadarkan diri dan dia pun terjatuh ke dalam sungai dan
hilang begitu saja. Tak ada warga yang dapat menyelamatkan nyawa seorang
laki-laki itu. Sementara itu, 2 orang lainnya diperkirakan bukan berasal dari
kecamatan Banyuwangi. Namun diperkirakan, berasal dari kecamatan Kalipuro.
Tepat
pukul 18.30 WIB. Banjir pun surut . Hujan tampaknya telah reda namun butiran-butiran
kecil tetesannya masih berjatuhan. Namun tetesan itu tidak membuat semangat
masyarakat untuk membersihkan bekas banjir itu runtuh. Semua masyarakat Banyuwangi
sibuk membersihkan rumahnya masing-masing, mencari barang-barang, ternak, dan
bahkan anggota keluarganya yang hilang. Tak ada lagi kesedihan, kecemasan dan
ketakutan akan banjir yang sangat tinggi. Kini banjir telah surut.
Keceriaan dan kebersamaan pun datang
menghampiri para warga.
SUCI
ARIN ANNISA
X.4/32
SMA
NEGERI 1 GLAGAH
Tidak ada komentar:
Posting Komentar