Senin, 07 April 2014

Banjir di Kecamatan Banyuwangi


Hujan deras terjadi pada hari Rabu, 2 Januari 2013 tidak mereda sejak pagi hari di kecamatan Banyuwangi. Hujan yang sangat deras itu membuat masyarakat cemas akan terjadi banjir di wilayah mereka. Sesekali di antara mereka sibuk melihat air sungai yang sedikit demi sedikit mulai tinggi dan enggan untuk surut. Ada juga yang sibuk membereskan harta bendanya agar tidak hanyut jika banjir itu datang. Selain itu, ada juga beberapa warga yang bersedih, ketakutan, dan bahkan kebingungan jikalau banjir datang dengan arus dan air yang sangat tinggi. Namun sangat berbeda dengan anak-anak yang sibuk bermain disaat air sungai sedang tinggi. Ada yang berenang, dan bahkan ada juga yang meloncat terjun ke sungai.
Tepat pukul 15.30 WIB. Air sungai kalilo meluap. Banjirpun melanda kecamatan Banyuwangi dengan disertai hujan deras yang tidak berhenti. Air keruh, bau tidak sedap, sampah, dan lumpur pun turut ikut serta memeriahkan air sungai yang sedang tinggi dengan arus yang begitu kencang itu masuk ke dalam rumah warga. Tinggi air yang meluap sekitar 1 meter dari permukaan tanah itu merendam banyak rumah, sawah, dan peternakan di beberapa kelurahan di kecamatan Banyuwangi. Antara lain : Kelurahan Kepatihan, Tukang kayu, Karangrejo, Panderejo, dan Kertosari.
Banjir yang cukup tinggi itu menewaskah 3 orang. 1 diantaranya adalah warga dari kelurahan kampung ujung. Diperkirakan, dia adalah seorang laki-laki dewasa yang telah memiliki istri dan anak. Ada saksi mata yang mengatakan bahwa dia hanyut karena dalam keadaan mabuk tak sadarkan diri dan dia pun terjatuh ke dalam sungai dan hilang begitu saja. Tak ada warga yang dapat menyelamatkan nyawa seorang laki-laki itu. Sementara itu, 2 orang lainnya diperkirakan bukan berasal dari kecamatan Banyuwangi. Namun diperkirakan, berasal dari kecamatan Kalipuro.
Tepat pukul 18.30 WIB. Banjir pun surut . Hujan tampaknya telah reda namun butiran-butiran kecil tetesannya masih berjatuhan. Namun tetesan itu tidak membuat semangat masyarakat untuk membersihkan bekas banjir itu runtuh. Semua masyarakat Banyuwangi sibuk membersihkan rumahnya masing-masing, mencari barang-barang, ternak, dan bahkan anggota keluarganya yang hilang. Tak ada lagi kesedihan, kecemasan dan ketakutan akan banjir yang sangat tinggi. Kini banjir telah surut. Keceriaan  dan kebersamaan pun datang menghampiri para warga.

SUCI ARIN ANNISA
X.4/32
SMA NEGERI 1 GLAGAH

Tidak ada komentar:

Posting Komentar