Minggu, 27 April 2014

Pidato "Sumpah Pemuda"

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Selamat Pagi dan Salam sejahtera bagi kita semua.
Tiada kata yang pantas untuk diucapkan kecuali memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan segala rahmat, taufik, dan hidayahnya kepada kita sekalian. Sehingga kita masih dapat menikmati anugrah terindah nya berupa kesehatan dan kebahagiaan. Shalawat serta salam mudah-mudahan tetap tercurahkan kepada junjungan Nabi Besar Kita Muhammad SAW yang telah menunjukkan kita dari jalan yang gelap gulita menuju jalan yang terang benderang.
Bapak Dandut yang saya hormati, serta teman-teman para pemuda-pemudi Indonesia penerus bangsa. Pada hari ini, kita memperingati hari yang bersejarah bagi bangsa Indonesia, khususnya di kalangan para pemuda dalam memperjuangakan Indonesia menjadi sebuah negara yang merdeka dan berdaulat. Setiap tanggal 28 Oktober, kita tidak bisa melupakan peristiwa penting yang sangat bersejarah itu; yaitu lahirnya sebuah pergerakan para pemuda tingkat nasional menuju Indonesia merdeka. Yaitu lahirnya sumpah pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928
Sumpah Pemuda merupakan bukti otentik bahwa pada tanggal 28 Oktober 1928 Bangsa Indonesia dilahirkan. Kami putra dan putri Indonesia, bertanah air satu tanah air Indonesia. Kami Putra Dan Putri Indonesia, Berbangsa satu bangsa Indonesia. Kami putra dan putri Indonesia, berbahasa satu bahasa Indonesia. Itulah ikrar sumpah pemuda yang telah di kenal oleh semua lapisan bangsa Indonesia. oleh karena itu seharusnya seluruh rakyat Indonesia memperingati momentum 28 Oktober sebagai hari lahirnya bangsa Indonesia, proses kelahiran Bangsa Indonesia ini merupakan buah dari perjuangan rakyat yang selama ratusan tahun tertindas dibawah kekuasaan kaum kolonialis, kondisi ketertindasan inilah yang kemudian mendorong para pemuda pada saat itu untuk membulatkan tekad demi mengangkat harkat dan martabat hidup rakyat Indonesia, tekad inilah yang menjadi komitmen perjuangan rakyat Indonesia hingga berhasil mencapai kemerdekaannya 17 Agustus 1945.
Bapak Dandut yang saya hormati, serta teman-teman para pemuda-pemudi Indonesia penerus bangsa. Pada saat ini, di zaman globalisasi ini. Tantangan kita, para pemuda, penerus bangsa sangatlah berat. Kita sebagai masa depan bangsa ini harus bisa bersatu membangun negeri tercinta ini. Sebagai pelajar adalah tugas kita untuk belajar, bukan hanya belajar ilmu pengetahuan dan teknologi, tapi kita juga harus belajar mengenai etika hidup, moral dan kepribadian. Sehingga kelak bangsa kita tidak hanya maju di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, tapi juga menjadi bangsa yang bermoral dan berakhlak mulia, jauh dari korupsi.
Bapak Dandut yang saya hormati, serta teman-teman para pemuda-pemudi Indonesia. Saat ini kita lihat semangat sumpah pemuda semakin luntur. Kita lihat di mana-mana terjadi tawuran pelajar, terjadi pertikaian antar warga, pertiakaian antara pemuda. Semakin hilang semangat bersatu. Melalui pidato ini, saya mengajak teman-teman, mari kita mulai bergerak, tanamkan dalam hati, mari kita kembali tegakkan nilai-nilai sumpah pemuda, mari kita bersatu, bersama-sama membangun dan memajukan negeri tercinta ini. Jangan hanya karena disebut modern, hanya karena ingin disebut gaul lalu kalian terjatuh ke dalam budaya barat yang rusak, misalkan terlibat pergaulan bebas, mengkonsumsi narkoba dan tindak kejahatan lainnya. Ingat Semangat jiwa persatuan dan kesatuan haruslah kalian resapi sedalam-dalamnya hingga masuk ke tulang sum-sum kalian. Sehingga kalian tetap maju pantang mundur dalam memperjuangkan kepentingan bangsa!
Satu tanah air Indonesia! Satu bangsa, bangsa Indonesia! dan satu bahasa, bahasa Indonesia!
Dem
ikan pidato yang dapat saya sapaikan. Apabila ada kata-kata yang
kurang berkenan di hati, saya selaku manusia biasa mohon maaf sebesar-besarnya!
Terima kasih atas perhatiannya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar